MENGORGANISASIKAN PERUSAHAAN BISNIS
Apakah struktur organisasi itu?
Salah satu keputusan utama yang harus dihadapi
pemilik dan menejer bisnis dalah bagaimana menyusun struktur terbaik bagi
organisasi mereka. Dengan kata lain, mereka harus memutuskan suatu struktur organisasi
yang sesuai. Kita dapat mendefinisikan struktur organisasi (organization
structure) sebagai spesifikasi pekerjaan yang harus di lakukan di dalam
organisasi dan bagaimana mengaitkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lain.
Mungkin cara termudah untuk memahami struktur adalah melalui bagan organisasi.
Bagan Organisasi
Sebagian besar bisnis membuat bagan organisasi
(organization chart) untuk memperjelas struktur dan menunjukkan karyawan dimana
posisi mereka dalam organisasi perusahaan menunjukkan bagan organisasi
diconterporary landscape service, sebuah
bisnis kecil tetapi cukup berkembang di suatu komunitas kecil di texas. Setiap
kotak dalam bagan menggambarkan suatu pekerjaan. Garis tebal yang menghubungkan
kotak itu menggambarkan rantai komando. Rantai komando (chain of command), pada
gilirannya mengacuh pada ubungan pelaporan di dalam perusahaan. Dalam teorinya, hubungan pelaporan demikian mengikuti
semacam rantai dari tingkatan tertinggi di organisasi hingga tingkatan
terendah. Sebagai contoh,manajer toko,kebun pembibitan,dan lanskap pertamanan
semuanya melapor kepada pemilik dan presiden. Dalam lanskap pertamanan,ada
manajer ada manajer akun perumahan dan akun perkantoran demikian pula,ada
manajer dalam operasi tokoh dan kebun pendidikan.
Skala
perusahaan menyebabkan banyak perusahan tidak dapat menggambarkan bagan yang
meliputi keseluruhan manajernya . Biasanya, mereka membuat satu bagan
organisasi yang menunjukkan seluruh struktur perusahaan, bagan lainnya untuk
setiap divisi dan ada juga bagan yang menunjukkan departement atau unit
masing-masing.
Faktor Penentu Struktur Organisasi
Bagaimana struktur organisasi dibangun?
Idealnya, manajer secara cermat menilai beragam faktor penting ketika mereka
merencanakan dan membuat struktur organisasi yang memungkinkan organisasi
mereka berfungsi secara efisien. Bagan faktor yang memainkan peran dalam menentukkan struktur
organisasi yang optimal. Faktor yang utama adalah misi dan strategi organisasi.
Skala perusahaan dan aspek-aspek lingkungan
organsasi juga mempengaruhi struktur organisasi. Seperti yang telah di ulas
pada bab 5 pengorganisasian merupakan bagian penting dari proses manajemen.
Dengan begitu, pengorganisasian harus dilakukan dengan kesadaran akan
lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
Sebagai contoh kasus:
Sejak pertama kali menjadi badan hukum pada
tahun 1903, Ford Motor Company telah mengalami puluhan kali perubahan
struktural yang besar. Ratusan perubahan sedang, dan ribuan perubahan kecil.
Dalam 20 tahun Ford telah memulai beberapa perubahan struktural besar. Pada
tahun 1994 misalnya perusahaan mengumumkan rencana restrukturisasi besar yang
disebut Ford 2000 .
Namun pada tahun 1998 setengah jalan dari
rencana besar ini eksekutif puncak diford mengumumkan modifikasi besar, mengindikasikan
bahwa (1) perubahan tambahan akan dilakukan, (2) beberapa perubahan yang
direncanakan sebelumnya tidak akan dilaksanakan, dan (3) sebagian operasi yang
diintegrasikan akan diubah lagi. Tahun 1999 manajer mengumumkan rangkaian
perubahan lain yang bertujuan untuk menghapus birokrasi perusahaan pengambilan
keputusan yang cepat dan perbaikan hubungan komunikasi dan kerja antar individu
diberbagai tingkatan organisasi. Awal 2001 Ford masih mengumumkan perubahan
yang bertujuan untuk menggenjot laba dan meningkatkan kualitas produk. Setelah
tahun 2003, 2004 dan juga 2006 saat perusahaan mengumumkan penutupan beberapa
pabrik sehingga menimbulkan beberapa perubahan lagi. Di umkan pada tahun 2010
ketika perusahaan menghadapi resesi global dan kelesuan penjualan otomotif dan
pada tahun 2011 Ford lagi-lagi mengumumkan restrukturisasi untuk mencaplok
pangsa pasar internasional yang lebih besar.
Unsur-unsur pembentukan struktur
organisasi
Tahap pertama adalah dalam membnagun struktur
bisnis, baik yang berskala besar maupun kecil, adalah sebagai berikut:
1. Spesialisasi: menentukan siapa yang akan
mengerjakan apa
2. Departementalisasi: menentukan sebaiknya
mengelompokkan orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas tertentu
3. Penciptaan hirarki pengambilan keputusan:
memutuskan siapa yang akan diberikan tanggung jawab untuk membuat keputusan
tertentu dan siapa yang memiliki wewenang atas kelompok tertentu
Spesialisasi
Adalah proses mengidentifikasi
pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus dilakukan dan menentukan siapa yang akan
melakukannya menghasilkan spesialisasi pekerjaan (job spezialitation). Seluruh
organisasi kurang lebih memiliki hanya 1 pekerjaan utama, seperti membuat mobil
(ford), menjual barang jadi pada konsumen (lenova), atau menyediakan layanan
telekomunikasi (verizon).
Untuk melaksanakan seluruh pekerjaan tersebut,
para manajer biasanya membaginya, atau melakukan spesialisasi, dalam beberapa
pekerjaan kecil.
Spesialisasi dan Pertumbuhan
Dalam
perusahaan berskala kecil, pemilik mungkin melakukan semua pekerjaan. Namun
seiring dengan berkembangnya perusahaan, bertambah pula kebutuhan untuk
mengkhususkan pekerjaan-pekerjaan sehingga orang lain dapat mengkhususkan diri
pada pekerjaan tersebut.
Spesialisasi pekerjaan adalah fenomena alamiah
dari pertumbuhan organisasi. Spesialisasi juga menghandirkan berbagai
keuntungan.
Departmentalisasi
Setelah
pekerjaan dispesialisasi, pekerjaan tersebut harus dikelompokkan ke dalam
unit-unit logis, yang disebut sebagai proses departmentalisasi
(departmentalization). Perusahaan yang terdepartmentalisasi memtik manfaat dari
pembagian kegiatan ini: kendali dan koordinasi diperkecil dan menjadi lebih
mudah, sehingga manajer puncak dapat lebih mudah melihat bagaimana berbagai
unit berjalan.
Departementalisasi
memungkinkan perusahaan memperlakukan suatu departmen sebagai pusat laba
(profit center) yaitu unit terpisah yang bertanggung jawab atas biaya dan
labanya sendiri.
Manajer tidak dapat melakukan depatementalisasi
secara acak. Mereka mengelompokkannya secara logis, berdasarkan urutan atau
maksud tertentu. Secara umum, departmementalisasi dibedakan berdasarkan lini
fungsional, produk, proses, pelanggan, atau geografis.
Departementalisasi Fungsional
Banyak
perusahaan jasa dan manufaktur, terutama yang baru memulai usahanya,
menggunakan departmentalisasi fungsional untuk membentuk departemen berdasarkan
fungsi atau kegiatan kelompok yang bersangkutan.
Departementalisasi Produk
Baik
perusahaan jasa maupun manufaktur seringkali memilih departementalisasi produk
yaitu membagi organisasi berdasarkan produk atau jasa tertentu yang diciptakan.
Hal ini ketara sekali ketika perusahaan mulai berkembang dan menghasilkan
beragam produk atau jasa.
Departementalisasi Proses
Perusahaan
manufaktur lain lebih memilih departementalisasi proses, yaitu pembagian yang
digunakan organisasi berdasarkan proses yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Setiap proses membutuhkan perlengkapan dan keahlian pekerja
yang berbeda-beda. Sebagian penyedia jasa juga menggunakan pendekatan ini.
Departementalisasi Pelanggan
Setiap
departemen menargetkan kategori pelanggan tertentu dengan menggunakan
departementalisasi pelanggan untuk menciptakan departemen yang menawarkan
produk, dan memenuhi kebutuhan kelompok pelanggan tertentu.
Departementalisasi Geografis
Departementalisasi
geografis membagi perusahaan berdasarkan wilayah yang dilayaninya.
Bentuk Departementalisasi Majemuk
Karena
beragam bentuk departementalisasi memili keuntungan yang berbeda, ketika
perusahaan mulai berkembang mereka cenderung menerapkan berbagai jenis
deptementalisasi pada tingkatan tertentu. Perusahaan yang ditunjukkan pada
gambar tersebut menggunakan departementalisasi fungsional pada tingkatan puncak.
Pada tingkatan madya, produksi dibagi berdasarkan wilayah geografis. Pada
tingkatan yang lebih rendah, pemasaran dibagi berdasarkan kelompok produk.
Perusahaan besar biasanya menggunakan berbagai jenis depatementalisasi
diberbagai bidang.
Menetapkan Hierarki Pengambilan
Keputusan
Unsur kerangka bangun utama ketiga dari
struktur organisasi adalah penetapan hierarki pengambilan keputusan.Hal ini
memamparkan pilihan untuk melakukan desentralisasi atau sentralisasi.
Mendistribusikan
Wewenang : Sentralisasi dan Desentralisasi
Meskipun kita dapat memandang kedua hal ini
sebagai suatu spektrum dua kutub, sebagian besar perusahaan berada diantara
kedua kutub ini.
Organisasi tersentralisasi
Dalam
organisasi tersentralisasi (centralized organization) , sebagian besar wewenang
pengambilan keputusan dipegang oleh menajer pada tingkatan yang lebih tinggi .
Organisasi Terdesntralisasi
Saat
perusahaan makin besar dan makin banyak keputusan yang harus dibuat,perusahaan
cenderung menerapkan organisasi terdesentralisasi (decentralized
organization),dimana wewenang pengambilan keputusan didegelegasikan keberbagai
tingkatan manjemen dibawah manajemen puncak . Desentralisasi menjadikan suatu
perusahaan lebih responsif karena memungkinkan manajer untuk lebh leluasa
membuat keputusan cepat dalam tanggung jawab yang mereka emban .
Organisasi tinggi dan datar
Perusahaan
terdesentralisasi cenderung memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit
sehingga menghasilkan struktur organisasi datar(flat organizational structure).
Rentang Kendali
Rentang
Kendali (span of control ) biasanya lebih lebar .Dalam organisasi tinggi
rentang kendali cenderung lebih sempit.
Proses delegasi
Delegasi (delegation) adalah proses ketika manajer
mengalokasikan pekerjaan kepada bawahan. Secara umum,proses delegasi mencakup :
1.
Menetapkan
tanggung jawab( responsibility ) kewajiban melakukan tugas yang diberikan
2.
Memberikan
wewenang (authority) atau kekuasaan membuat keputusan yang diperlukan guna
menyelesaikan tugas
3.
Menciptakan
akuntabilitas (accountability) kewajiban yang dimiliki karyawan untuk
menyelesaikan tugas secara baik
Tiga Bentuk Wewenang
Saat
individu didelegasikan tanggung jawab dan wewenang serangkaian jaringan
interaksi yang kompleks pun berkembang dalam bentuk wewenang lini,staf,juga
komite dan tim.
Wewenang Lini
Jenis
wewenang yang mengalir keatas dan kebawah rantai komando adalah wewenang lini
(line authority). Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan department lini
(line departement) yang langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan
produk produk tertentu .
Wewenang staf
Sebagai
perusahaan juga bertanggung jawab pada wewenang staf (staf authority),yang
didasarkan pada keahlian khsuus yang biasanya berupa pemberian saran kepada
manjer lini dalam bidang-bidang tertentu seperti bagian hukum, akuntansi,dan sumber
daya manusia. Seorang pengacara perusahaan misalnya dapat memberikan saran
kepada department pemasaran sewaktu mempersiapkan kontak baru dengan agen
periklanan perusahaan tersebut,tetapi basanya,tidak membuat keputusan yang
mempengaruhi cara pengambilan keputusan department pemasaran tersebut.Anggota
staf (staf member) membantu department lini membuat keputusan tetapi
biasanya,tidak memiliki wewenang untuk membuat keputusan akhir .
Umumnya pemisahan antara wewenang lini dan
tanggung jawab staf dipisahkan dengan jelas dan digambarkan dengan garis tebal
(wewenang lini)dan garis putus-pitis(tanggung jawab staf ) pada bagan
organisasi,seperti yang ditunjukan praga.mungkin kta dapat memahami pemisahan
tersebut secara baik dengan mengingat bahwa anggota staf biaanya menyediakan
layanan bagi manajemen,sedangkan manajer ini langsung terlibat dalam proses
produksi produk perusahaan .
Wewenang komite dan tim
Suatu
komite misalnya,bisa berdiri dari manajer puncak dari beberapa bidang utama.
Apabila pekerjaan komite ini teramat penting dan jika anggota komite akan
bekerjasama selama beberapa waktu,organisasi bisa memberikan wewenang komite
dan tim(committe and team authority) kepada komite ini yaitu wewenang khusus
yang diberikan kepada badan pengambilan keputusan diluar wewenang individu yang
dimiliki setiap anggotanya.
Pada
tingkatan opersional,banyak perusahaan saat ini menggunakan tim kerja(work
team) yang diberikan keleluasaan untuk merencanakan,mengorganisasikan dan
melaksanakan pekerjaan mereka dengan super visi minim dan seringkali dengan
wewenang khusus .
Bentuk-bentuk Dasar Struktur Organisasi
Organisasi dapat membentuk struktur
mereka sendiri dengan berbagai cara: berdasarkan spesialisasi, misalnya, atau
departementalisasi, atau hierarki pengambilan keputusan. Namun demikian, kita
dapat mengenali empat bentuk dasar struktur organisasi yang mencerminkan tren
umum yang diikuti kebanyakan perusahaan: (1) fungsional , (2) divisional, (3)
matriks, (4) internasional.
Struktur Fungsional
Dalam
struktur Fungsional (functional structure), hubungan antara fungsi dan kegiatan
kelompok menentukan wewenang. Struktur fungsional digunakan oleh sebagaian
besar bisnis kecil hingga menengah, yang biasanya menggunakan struktur berbasis
fungsi bisnis: departemen pemasaran, departemen operasi, dan departemen
keuangan. Manfaat dari pendekatan ini antara lain spesialisasi dalam
bidang-bidang fungsional dan koordinasi yang lebih luwes antarbidang. Struktur
fungsional juga mendorong sentralisasi dan menjadikan akuntabilitas lebih
sulit.
Struktur Divisional
Struktur
divisional (divisional structure) bergantung pada departementalisasi produk.
Organisasi yang menggunakan pendekatan ini biasanya membentuk struktur
berdasarkan beberapa divisi berbasis produk yang mencerminkan pemisahan bisnis
dimana masing-masing divisi menghasilkan dan memasarkan produknya sendiri .
Struktur Matriks
Terkadang
dalam struktur matriks (matrix structure), yaitu perpaduan antara dua struktur
yang terpisah, lebih disukai daripada struktur yang lebih sederhana. Struktur
ini memiliki tampilan serupa matriks, ketika ditunjukkan melalui diagram, melalui
penggunaan satu struktur organisasi permanen yang penting dan ketika menerapkan
kerangka kerja organisasi yang berbeda. Struktur yang sangat fleksibel dan
mudah diterapkan ini dipelopori oleh NASA dalam pengembangan program antariksa
tertentu. Di sebagian perusahaan,
organisasi matriks adalah alat ukur sementara yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu proyek khusus dan hanya mempengaruhi satu bagian
perusahaan.
Struktur Internasioanal
Beberapa
jenis struktur organisasi internasional (international organizational
structure) telah bermunculan dalam merespons kebutuhan untuk memproduksi,
membeli, dan menjual di pasar global.
Sebagian perusahaan menerapkan struktur yang benar-benar global di mana
mereka memperoleh sumber daya, menghasilkan barang dan jasa, terlibat pada
riset, dan pengembangan, dan menjual produk di pasar local manapun yang
memungkinkan, tanpa mempertimbangkan batasan Negara.
Desain Organisasi Abad ke-21
Seiring
dunia yang makin kompleks dan bergerak cepat, organisasi juga harus terus
mencari bentuk organisasi yang baru yang memungkinkan mereka untuk bersaing
secara efektif. Di antara bentuk-bentuk baru yang paling umum dijumpai antara
lain organisasi tim, organisasi maya, dan organisasi pembelajaran.
Organisasi Tim
Organisasi
tim hamper sepenuhnya bergantung pada tim bertipe proyek, dengan sedikit atau
tanpa hierarki fungsional yang mendasarinya. Sesuai istilahnya, wewenang tim
menjadi fondasi utama dari organisasi yang menerepkan struktur organisasi
demikian.
Organisasi Maya
Organisasi
Maya hanya memiliki sedikit atau bahkan tanpa struktur formal. Biasanya
organisasi seperti ini memiliki beberapa karyawan tetap, staf dengan jumlah
terbatas, dan fasilitas administrasi sederhana. Ketika kebutuhan organisasi
berubah, para manajernya merekrut pekerjaan tempoperer, menyewa fasilitas, dan
mengalihdayakan layanan pendukung dasar
untuk memenuhi kebutuhan berbagai situasi yang khas. Dengan kata lain ,
organisasi maya hanya ada untuk merespons kebutuhan sendiri.
Organisasi Pembelajaran
Yang
sering disebut dengan organisasi pembelajaran merupakan organisasi yang
mengintegrasikan pengembangan berkelanjutan melalui pembelajaran dan
pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Dalam pengertian yang lebih
khusus, organisasi pembelajaran bekeja untuk memfasilitasi proses pembelajaran
dan pengembangan sepanjang hidup karyawan, sembari secara kontinu mengubah
dirinya agar mampu mengikuti perubahan permintaan dan kebutuhan. Meskipun manajer dapat menerapkan konsep
organisasi pembelajaran dari berbagai sudut pandang, tujuan yang paling umum
adalah peningkatan kualitas, perbaikan kontinu, dan pengukuran kinerja.
Organisasi Informal
Organisasi Informal yaitu interaksi
sosial keseharian antar karyawan yang melampaui pekerjaan formal dan relasi pekerjaan,
secara efektif mengubah struktur formal suatu perusahaan.Sisi negatifnya
organisasi informal dapat memperuncing politik kantor yang menempatkan
kepentingan pribadi diatas kepentingan perusahaan dan dapat menyebarkan
informasi yang menyimpang atau tidak akurat.
Kelompok Informal
Kelompok
informal adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi.Kelompok informal
memiliki dampak positif dan negatif terhadap setiap organisasi.Dampak
positifnya ialah jika bekerja bersama untuk mendukung organisasi,sedangkan sisi
negatifnya adalah jika bekerja bersama dalam cara yang bertolak belakang dengan
kepentingan organisasi.Dan sisi tidak relevannya adalah jika hal-hal yang
mereka lakukan tidak ada kaitannya dengan organisasi.
Desas Desus dalam Organisasi
Desas
desus dalam organisasi merupakan jaringan komunikasi informal yang bisa
menjalar keseluruh bagian organisasi,jaringan ini bisa ditemukan diberbagai
organinisasi terkecuali organisasi terkecil,tetapi tidak selalu mengikuti pola
yang sama,ataupun bertentangan,dengan jaringan wewenang dan komunikasi
formal.Penelitian telah mengidentifikasikan 2 jenis desas desus yaitu:
1.
Jaringan gosip
Terjadi ketika seseorang menyebarkan informasi
ke banyak orang,masing-masing pada gilirannya mungkin menyimpan informasi tersebut
atau menyebarkannya keorang lain.
2.
Jaringan kelompok
Dimana seseorang menyebarkan informasi
kebeberapa individu tertentu.Sebagian dari penerimanya informasi menyebarkannya
lagi ke beberapa individu tertentu lain sisanya menyimpan informasi tersebut
Faktor Pendorongnya adalah makin
maraknya merger,akuisisi dan pengambil alihan, makin banyaknya korporasi yang
memindahkan fasilitas produksi dari dalam kota kepinggiran kota,sehingga
karyawan lebih banyak berbicara dengan orang-orang didalam organisasi ketimbang
individu diluar organisasi,meluasnya ketersediaan teknologi informasi yang
memudahkan orang-orang untuk berkomunikasi secara cepat dan mudah.
Upaya untuk menghapus desas desus adalah
tindakan sia-sia,Tapi untungnya para manager bisa mengendalikannnya.Dengan
membuka komunikasi dan cepat tanggap terhadapa informasi yang kurang
akurat,para manager dapat menekan dampak negatif dari jaringan komunikasi
informal.
Intrapreneuring
Banyak
perusahaan,termasuk Rubbermaid,Dreamworks,3M,Xerox mendukung intarapreneuring
yaitu menciptakan dan memepertahankan inovasi dan fleksibilitas birokratis.
1.
Inventor
Orang yang benar-benar menelurkan dan
mengembangkan gagasan baru,produk baru,atau jasa baru melalui proses kreatif.
2.
Pengusung produk
Perannya adalah mengatasi penolakan didalam
organisasi dan meyakinkan orang lain untuk menanggapi inovasi ersebut secara
serius.
3.
Sponsor
Manager puncak yang menyetujui dan mendukung
suatu proyek.
Kesimpulan
1. Membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur organisasi perusahaan
2. Menjelaskan spesialisai dan
departementalisasi sebagai kerangka bangunan dari struktur organisasi
3. Menjelaskan sentralisasi dan
desentralisasi,delegasi,dan wewenang sebagai bahan utama dalam membentuk
hierarki pengambilan keputusan.
4. Menjelaskan perbedaan antara struktur
organisasi fungsionaldivisional,matriks,dan internasional serta membahas bentuk
rancangan oraganisasi baru yang paling umum
5. Menjelaskan organisasi informal dan
membahas intepraneuring
Komentar
Posting Komentar